Jejak Kaki Homo Sapiens di Gerbang Migrasi Manusia

Related Articles

MANUSIA yang hidup ribuan hingga puluhan ribu tahun lalu sudah tidak dapat menyembunyikan keberadaannya. Perkembangan ilmu pengetahuan terus mengungkap jejak tinggalan kehidupan mereka. Namun, kompleksitas tinggalannya menjadi teka-teki tersendiri bagaimana proses manusia masa lampau menghuni wilayah di Indonesia. 

Jejak tinggalan manusia masa lampau di Indonesia sudah banyak ditemukan. Artefak batu yang digunakan sebagai alat sehari-hari menjadi bukti eksistensinya manusia dahulu. Manusia prasejarah juga terbukti mampu memvisualisasikan idenya dalam bentuk karya seni berupa lukisan pada dinding gua yang saat ini diistilahkan sebagai gambar cadas.

Selain karya seni dan peralatan yang digunakan, di Indonesia juga ditemukan rangka manusia prasejarah seperti, Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Erectus, dan masih banyak lagi. 

Jejak tinggalan arkeologis tersebut tidak hanya ditemukan di Indonesia, di belahan dunia telah banyak ditemukan hal yang serupa. Hal ini menunjukkan bahwa manusia prasejarah telah menyebar di belahan dunia sejak ribuan tahun silam.

Jejak Migrasi Manusia Prasejarah

Berbicara mengenai “Jejak” baru-baru ini arkeolog mengungkap adanya penemuan jejak kaki manusia purba yang telah berusia 115.000 tahun. Jejak kaki ini ditemukan di antara jejak hewan prasejarah. Tepatnya di sebuah danau kuno yang terletak di Arab Saudi.

Temuan ini menandai penemuan signifikan dalam studi migrasi manusia. Jejak kaki tersebut berasal dari zaman interglasial terakhir, sezaman dengan penyebaran awal homo sapiens di lu ar Afrika. Temuan arkeologis yang dikaji oleh Michael Petraglia dari Institut Max Planck, menjadi bukti paling awal dari spesies kita di Semenanjung Arab.

Hubungan antara manusia purba Afrika dan Arab dimulai pada pola migrasi yang membentuk Sejarah manusia. Kebanyakan ilmuwan meyakini bahwa manusia moder (Homo Sapiens,) pertama kali berevolusi di Afrika sekitar 200.000 tyl dan menyebar ke belahan dunia.

Semenanjung Arab Saudi berada di lokasi yang strategis di antara Afrika dan Asia, sehingga memainkan peran penting sebagai pintu gerbang migrasi manusia purba dari Afrika ke Timur Tengah serta Eurasia. Ratusan jejak kaki yang ditemukan terdiri dari jejak kaki hewan seperti keledai liar, kerbau raksasa, gajah, dan unta, terdapat tujuh yang merupakan jejak kaki manusia. Tempat ditemukannya jejak kaki itu kemudian dijuluki “Alathar” dalam Bahasa Arab, yang berarti “jejak”.

Keberadaan jejak kaki tersebut tidak menjamin bahwa manusia purba pada saat itu telah menetap di lokasi tersebut. Hal ini disebabkan tidak ditemukannya tanda-tanda aktivitas berburu maupun penggunaan alat berburu di sekitar danau. Kurangnya bukti arkeologis menunjukkan danau Alathar hanya dikunjungi secara singkat oleh manusia purba. Para ahli percaya manusia purba datang ke tempat ini hanya untuk mendapatkan air. Tujuh jejak kaki hominim tersebut telah diidentifikasi oleh para ahli, Homo Sapiens bertanggungjawab atas jejak kaki di Situs Alathar.

  • Sumber:

These 120,000-year-old footprints offer early evidence for humans in Arabia | Science | AAAS

More on this topic

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Advertisment

Popular stories