NALAR – Arekologi Indonesia, Salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Bantaeng ialah Kaili. Dalam beberapa catatan, Kaili dikenal juga dengan nama Kasammang. Kerajaan ini merupakan kerajaan yang merdeka dan memiliki sendiri tradisi To Manurung dan Kalompoang. Tinggalan Kerajaan ini yang dapat diidentifikasi ialah Benteng Kaili Bantaen atau Benteng Batu Terang.
Jejak Benteng Kaili
Jejak mengenai keberadaan benteng tersebut masih dapat diidentifikasi. Beberapa arsip dapat dijadikan rujukan dalam menemukan Benteng tersebut. Salah satunya ialah peta pelayaran.
Menurut peta pelayaran berbahasa prancis yang berjudul “Vue de la Baye de Bonthain situé’e à environ 30 lieues au s.e. de Macassar dans l’Isle des Celebes”. Peta yang terbit antara tahun 1600-1800 Masehi. Dalam peta tersebut tertulis fort atau benteng. Terdapat sebuah benteng yang terletak di daerah pesisir. Baik itu dari garis pantai maupun dari sungai.
Selain letaknya di daerah pesisir. Benteng tersebut dikelilingi oleh pemukiman maupun area persawahan hingga perkebunan. Beberapa toponim yang dapat diidentifikasi berupa Ville de Bonthain yang berarti Kota Bantaeng. Tidak jauh dari Benteng, terdapat toponim yang tertulis Cayelee. Kemungkinan besar, daerah yang dimaksudkan pada saat ini ialah Kaili.
Penelitian Benteng Kaili
Pada tahun 1998, Bougas menerbit satu jurnal mengenai hasil survey di Kabupaten Bantaeng. Salah satu situs yang ditemukan ialah Benteng Kaili. Benteng ini terletak di bukit yang ketinggiannya 65 meter di Bukit Batu Kalimbungan.
Dalam tulisan tersebut dijelaskan bahwa benteng Kaili termasuk luas dan terletak di atas bukit. Benteng Kaili memiliki panjang dua kilometer. Ketebalan dinding diperkirakan tiga hingga empat meter. Ketinggian Benteng sendiri bervariasi, dari satu meter hingga delapan meter, tergantung pada kemiringan lereng.
Diduga gerbang utamanya di tempatkan di tembok timur yang menghadap ke matahari terbit. Tembok hanya dibangun pada sisi utara, timur dan selatan saja. Benteng ini tidak memiliki di sisi barat karena dilindung oleh jurang yang mengarah ke Sungai Panaikang.
Selain itu dalam penjajakan yang dilakukan oleh Bougas dan Timnya, terdapat 81 temuan keramik yang menunjukkan kisaran usia antara abad XV hingga XVI. Selain itu, para penggali mendapatkan topeng emas seberat 16 gram.
Benteng Kaili Masa Sekarang
Struktur Benteng Kaili sendiri sekarang di sekitaran TPA Bonto Salluang. Masuk kurang lebih 500 meter dari belakang Kantor Kecamatan Bissapu. Benteng Kaili saat ini telah menjadi cagar budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya. Namun kondisi Benteng Kaili tidak lagi berdiri utuh. Struktur yang dapat diidentifikasi tidak lebih lima meter. Stuktur tersebut berada pada sisi timur yang berbatasan dengan jurang yang menuju sungai kecil. Kini struktur tersebut berada pada sekitaran pohon pohon pisang serta dibawah pohon kapuk.
Area yang dulu menjadi kawasan benteng telah menjadi ladang perkebunan. Aktivitas perkebunan yang dilakukan berupa tanaman jagung. Selain itu, pembangunan Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) Sampah Bonto Salluang Bantaeng di sisi selatan. Pemandangan di bekas Benteng Kaili ini cukup menarik, dimana garis pantai pesisir Bantaeng terlihat dengan jelas. Begitu pula dengan Gunung Lompobattang yang berada pada sisi timur laut Benteng.