Penemuan Rangka Manusia 31.000 di Leang Tebo: Sebuah Tindakan Medis Amputasi Pertama

Related Articles

Nalar – National Archaeology, Leang Tebo sendiri berada pada gugusan Karst Sangkulirang-Mangkaliha, Kalimantan. Kawasan Karst ini merupakan lokasi gua dan ceruk yang penuh dengan artefak hasil budaya manusia.

Temuan terbaru di situs Leang Tebo adalah rangka manusia. Temuan ini rangka ini begitu spektakuler. Bagaimana tidak, rangka ini menunjukkan tindakan medis berupa amputasi telah dikenal sejak 31.000 Tahun yang lalu. Tindakan medis ini dilihat dari bagian kaki kiri yang telah dipotong menggunakan peralatan yang tajam.

Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Jurnal Nature. Penelitian berjudul Surgical amputation of a limb 31,000 years ago in Borneo. Penelitian tersebut melibatkan beberapa peneliti yang tergabung dari berbagai negara.

Posisi rangka manusia pada kotak penggalian. Sumber. https://www.nature.com/articles/s41586-022-05160-8

Pada bagian yang telah diamputasi, menunjukkan adanya jejak penyembuhan. Lebih lanjut dijelaskan dalam tulisan bahwa bekas operasi medis tersebut kemungkinan telah dirawat. Menggunakan tumbuh-tumbuhan lokal untuk mencegah infeksi dan menghilangkan rasa sakit.

Rangka tersebut ditemukan pada sebuah kegiatan penggalian yang berlangsung pada tahun 2020. Letak kotak ekskavasi tersebut berada pada tengah-tengah situs. Rangka ini ditemukan pada kotak ekskavasi pada kedalaman 0,87 meter. Pada kotak ekskavasi tersebut ditemukan juga artefak batu, oker, kerang, sisa-sisa fauna serta sisa-sisa makrobotani. Penggalian tersebut dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya kerusakan terhadap rangka tersebut.

Pasien Operasi di Leang Tebo

Rangka tersebut ialah diduga seorang yang telah beranjak dewasa dengan perkiraan berusia kurang lebih 19-20 tahun pada saat kematian. Tindakan amputasi berhasil memperpanjang hidup pasien selama kurang lebih selama enam hingga sembilan tahun sebelum dikuburkan di Leang Tebo.  Rangka tersebut diduga telah mendapatkan tindakan amputasi saat masih remaja. Rangka tersebut kemudian diidentifikasi merupakan manusia modern yakni Homo Sapiens.

Peta lokasi Liang Tebo. Sumber. https://www.nature.com/articles/s41586-022-05160-8

Untuk menentukan usia rangka, maka para peneliti melakukan serangkaian metode yang rumit. Setelah melakukan pengujian terhadap sampel arang dan bagian gigi, maka ditemukan usia rangka berkisar antara 30.000-31.000. Hal ini juga memberikan informasi yang baru mengenai tindakan penguburan yang awal dalam skala kawasan di kepulauan Asia Tenggara.

Rangka tersebut ialah diduga seorang yang telah beranjak dewasa dengan perkiraan berusia kurang lebih 19-20 tahun pada saat kematian. Tindakan amputasi berhasil memperpanjang hidup pasien selama kurang lebih selama enam hingga sembilan tahun sebelum dikuburkan di Leang Tebo.  Rangka tersebut diduga telah mendapatkan tindakan amputasi saat masih remaja. Rangka tersebut kemudian diidentifikasi merupakan manusia modern yakni Homo Sapiens.

Untuk menentukan usia rangka, maka para peneliti melakukan serangkaian metode yang rumit. Setelah melakukan pengujian terhadap sampel arang dan bagian gigi, maka ditemukan usia rangka berkisar antara 30.000-31.000. Hal ini juga memberikan informasi yang baru mengenai tindakan penguburan yang awal dalam skala kawasan di kepulauan Asia Tenggara.

More on this topic

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Advertisment

Popular stories