Nalar – Arkeologi Indonesia, “Meski didasari dengan kebutuhan, orang-orang yang hidup pada masa itu sangat kreatif. Hidup di lingkungan tertentu tak menjadi hambatan, justru lahir sebuah inovasi teknologi. Misalnya mereka yang hidup di pesisir menciptakan perahu dan jaring, yang tinggal di hutan menghasilkan busur dan anak panah. Dan mereka yang tinggal di padang rumput menjinakkan binatang” Alexander N Radishcev
Pasca membaca sebuah jurnal tentang “The Environmental Approach To Prehistoric, Concept And Theory” oleh Olena V. Smyntyna, penulis dikejutkan oleh salah satu pandangan yang disebutkan oleh Alexander N Radischev sebagaimana yang telah tertuang di awal tulisan. Sebenarnya jurnal tersebut membahas tentang peranan lingkungan terhadap kehidupan manusia prasejarah. Namun di dalamnya, tertuang perspektif dari para ahli, dan yang cukup menarik ialah argumen yang dikemukakan oleh Radsichev ini.
Lahir Teknologi Tembikar Prasejarah
Melalui pandangan tersebut, akhirnya dapat terpantik dan terpikirkan mengenai hasil ciptaan manusia pada masa prasejarah. Pastinya tak terbayangkan, pada masa yang biasa disebut primitif tersebut, telah hadir sebuah ciptaan inovasi teknologi dan sangat berguna untuk keperluan sehari-hari. Mendengar hal tersebut, kiranya sungguh mustahil dan kemungkinan besar saat itu manusia hanya sibuk bertahan hidup dengan bergantung pada alam, serta hidup berburu, dan mencari hunian.
Akan tetapi perkiraan tersebut sirna dan melahirkan tanda tanya besar. Semua itu dipatahkan dengan tinggalan material yang dapat dijumpai saat ini. Tentu ini tidak terlepas dari kemampuan adaptasi yang dimiliki dan memanfaatkan hal tertentu guna melanggengkan hidup yang dijalani. Tanpa menutup mata, ini erat kaitannya dengan lingkungan, sebuah ruang atau tempat untuk menjalankan rutinitas dan memenuhi kebutuhan. Manusia dengan nalar dan kejelian melihat peluang, mereka turut melakukan sesuatu yang dapat mempengaruhi dan membentuk lingkungan sesuai dengan keinginan mereka (Intan, 2017).
Sebagai hasilnya lahirlah sebuah teknologi yang disebut sebagai tembikar atau dalam bahasa jawa disebut gerabah. Tembikar umumnya adalah sebuah wadah yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Jikalau disandingkan dengan kondisi saat ini, tembikar layaknya sebuah panci, baskom, teko, botol, dan wadah lainnya yang juga kerap digunakan dalam kegiatan tertentu. Seperti memasak dan sebagai tempat menyimpan makanan dan minuman.
Tembikar Prasejarah, Inovasi Teknologi dari Tanah Liat
Tembikar terbuat dari tanah liat, kemudian dibakar dengan menggunakan suhu tertentu. Mengenai bentuk, tergantung dari keinginan sipembuat. Tembikar sendiri menjadi suatu kreasi terbaru oleh manusia yang hidup ribuan tahun silam. Dengan memanfaatkan bahan seadanya, dan kemudian diramu sedemikian rupa, akhirnya benda ini menjadi multifungsi.
Asal usul hadirnya tembikar sebenarnya mulai terungkap di Taiwan dan ini erat kaitannya dengan penutur bahasa Austronesia. Sejauh ini, kronik terciptanya menunujukkan telah hadir pada masa Neolitik atau masa yang ditandai dengan kehidupan menetap, bercocok tanam, dan telah memelihara hewan (Belwood, 2000). Meskipun tembikar menjadi ciri budaya dari Austronesia (dibawa oleh penutur Austronesia). Beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa tembikar seringkali dibuat dengan memanfaatkan bahan yang terdapat di sekitarnya. Misalnya, penelitian terbaru yang dilakukan di situs Buttu Batu (Enrekang), Situs Tetehatue (Mallawa, Maros), dan situs-situs yang ada di Kalumpang (Sulawesi Barat).
Sejauh ini penelitian mengenai tembikar prasejarah kian marak dilakukan, sehingga pengetahuan mengenai tembikar semakin terbuka. Sebagian besar penelitian juga telah mengungkap keberlangsungan penggunaan tembikar (yang ternyata berlangsung sampai saat ini). Selain itu, tembikar memiliki fungsi lain, yakni sebagai wadah kubur maupun bekal kubur (Tempayan), ada kaitannya dengan unsur bangunan (bata kuno, genteng, dll), serta digunakan sebagai peralatan industri (Wadah pelebur logam, dan alat cetak) (Wibisono, 2000).
Dari beberapa ulasan tersebut, sepertinya memang betul harus diakui bahwa apa yang dikatakan oleh Radischev benar adanya. Mereka akan menyesuaikan dan memanfaatkan bahan yang ada di sekitarnya, serta apa yang diciptakan memang sangat terkonsep dengan baik dan memiliki kegunaan yang luar biasa. Sebenarnya masih ada ciptaan teknologi lainnya dari orang-orang terdahulu yang bisa disaksikan saat ini, namun tembikar menjadi bentuk inovasi teknologi yang cukup berpengaruh pada aspek kehidupan dulu bahkan masa-masa selanjutnya.