Pemukiman Masa Lalu Di Sekitar Danau Grati

Related Articles

NALAR – Arkeologi Indonesia, Sejuk, tenang, dan unik mungkin ungkapan yang cocok menggambarkan kehidupan yang ada di perkampungan. Pemandangan indah seolah menjadi tampilan yang acapkali memanjakan mata. Kita dapat menikmati aliran sungai yang jernih, kicauan burung yang memecah keheningan, serta jejeran pohon dihiasi dedaunan segar.

Ditambah lagi, aktivitas penduduk lokal seperti bertani dan beternak menjadi kegiatan utama untuk menopang hidup yang serba sederhana itu. Oleh karenanya, tampak hal tersebut begitu terpola dan tentunya menjadi nilai tersendiri saat berada di kampung.

Suasana seperti itu sepertinya sudah menjadi candu bagi semua kalangan. Bahkan tak ayal, untuk konsep pariwisata pun sering dipusatkan di kampung-kampung yang seyogianya masih sangat natural. Namun, untuk sejenak kita coba memusatkan perhatian kita di sekitar danau Ranu Grati yang diduga bekas perkampungan pada masa lalu.

Danau Ranu Grati

Lokasi Danau Grati

Danau Ranu Grati atau dikenal juga dengan istilah “Ranu Klindungan”. Sebuah fenomena alam yang terbentuk dari aktivitas tektonik yang pernah terjadi. Danau ini menjadi salah satu lokasi yang menyimpan nilai historis yang cukup panjang. Lokasinya tepat berada di bagian timur Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.

Dari hasil pengamatan geologi, danau ini juga disebut sebagai danau purba. Adanya serangkaian pergerakan tanah, menimbulkan patahan maupun lipatan sehingga danau ini memiliki permukaan yang bertingkat. Peristiwa yang tentunya telah terjadi sejak ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu.

Air yang melimpah dan bentang alam, merupakan modal utama di wilayah ini. Danau tersebut menjadi kawasan wisata alam yang dimanfaatkan dalam mengembangkan sumber daya yang dimiliki. Misalnya potensi wisata, perikanan, dan pertanian (Rahmawati, et al., 2017).

Kawasan Ranu Grati Sebagai Objek Pemukiman Masa Lalu

Dari beberapa penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa di sekitar danau Ranu Grati menyimpan cerita terkait kehidupan yang berlangsung ribuan tahun silam. Diketahui bahwa terdapat beberapa titik lokasi tertentu yang dijumpai benda-benda masa lalu. Lokasi tersebut di antaranya mencakup Desa Gratitunon, Desa Ranu Klindungan, Desa Sumberdawesari, dan Desa Cukur Gondang.

Hal yang lebih lanjut kemudian dipertegas oleh Kasnowihardjo (2012) dalam tulisannya tentang “Pola Pemukiman Neolitik Di Kawasan Danau Grati Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur”. Bukti arkeologi menunjukkan temuan berupa fragmen gerabah, bandul jala atau jaring dari terakota, lumpang batu, beliung dan makam tua.

Selain itu, data lingkungan berupa adanya teras-teras di danau grati juga memiliki pengaruh yang sangat penting. Bahkan, fakta yang ada menunjukkan fragmen gerabah dan bandul jala ditemukan di teras danau tersebut. Untuk itu, kondisi tersebut dijadikan sebagai dasar dalam menyebut bahwa lokasi di sekitar danau ini merupakan pemukiman masa lalu.

Tinggalan Masa Lalu

Temuan Danau Ranu Grati (Dok. Kasnowihardjo, 2012)

Beberapa tinggalan yang menjadi bukti adanya kehidupan yang berlangsung sangat dibutuhkan untuk menjelaskan lebih lanjut. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, benda yang ditemukan tersebut masing-masing memiliki fungsi tertentu.

Misalnya temuan gerabah digunakan sebagai wadah untuk menyimpan atau memasak makanan dan minuman, bandul jala digunakan sebagai alat untuk mencari ikan, dan makam sebagai salah satu media yang dikaitkan dengan konsep kepercayaan. Berdasarkan urutan waktu, beberapa benda tersebut diduga berasal dari masa bercocok tanam dan berlanjut pada masa selanjutnya.

Selain material, beberapa komponen yang dijadikan sebagai penanda pemukiman tua ialah tradisi yang disebut sebagai Tandhakan dan upacara Bersih Desa. Tradisi tersebut merupakan konsep kepercayaan terhadap leluhur dan percaya terhadap mitos-mitos yang berkembang di wilayah tersebut. Dengan demikian, dengan adanya hal tersebut tentu menjadi suatu ingatan yang masih berlangsung secara turun temurun.

Sumber Mata Air

Sumber mata air bagaikan suatu hal yang tak pernah terpisahkan dalam kehidupan manusia. Berbagai penelitian yang dilakukan khususnya di Jawa Timur, telah ditemukan beberapa sumur tua yang menjadi sumber kehidupan manusia kala itu.

Di antaranya terdapat di kawasan Ranu Gedhang, Ranu Segaran, dan Ranu Bethok di Kabupaten Probolinggo. Namun, sumur yang dibuat tidak seperti dengan sumur yang dijumpai saat ini. Orang-orang dahulu hanya memanfaatkan tempat dengan kondisi permukaan yang curam agar air dapat tertampung.

Sementara di Kawasan Ranu Grati, terdapat sumur tua yang terdiri dari Sumber Sari, Sumber Bandilan, Sumber Topeng, Sumur Windu, dan Sumur Kuna.
Secara keseluruhan, beberapa hal tersebut tentunya sudah dapat membuat kita untuk menggambarkan perkampungan atau pemukiman yang pernah ada di sekitaran danau tersebut.

Perubahan kondisi lingkungan yang tidak begitu drastis saat ini, semakin menambah asumsi yang lahir. Akan tetapi, sangat menarik untuk ditunggu hasil kajian lebih lanjut di wilayah tersebut. Apalagi konsep pariwisata yang tengah berjalan juga menjadi salah satu tantangan tersendiri. Namun yang diharapkan ialah keberlanjutan peradaban yang semakin maju dan lebih sejahtera tentunya.

Referensi

Asnawi, A. (2022, April 18). Ranu Grati, Pesona Danau dari Timur Pasuruan. Retrieved from Mongabay: https://www.mongabay.co.id/2022/04/18/ranu-grati-pesona-danau-dari-timur-pasuruan/
Kasnowihardjo, G. (2012, Mei ). POLA PEMUKIMAN NEOLITIK DI KAWASAN DANAU GRATI KABUPATEN PASURUAN, JAWA TIMUR. Berkala Arkeologi Vol.32 Edisi No.1, pp. 1-12.

Rahmawati, D., Idajat, H., Umilia, E., Navastara, A. M., Tambunan, T. D., & Handayani, E. W. (2017, September). Pengembangan Konsep Kelembagaan sebagai Upaya Rejuvenasi Kawasan Wisata Alam Ranu Grati di Kabupaten Pasuruan. Researchgate.

More on this topic

Comments

Advertisment

Popular stories